Minggu, 19 Desember 2010

Es Krim Juga Menyehatkan

Tak ada yang memungkiri bahwa es krim adalah makanan yang digemari banyak orang. Meski demikian, kadang terselip rasa khawatir tatkala menikmati kelembutan semangkuk es krim. Banyak yang berujar bahwa menyantap es krim dapat menyebabkan pilek dan batuk terutama pada anak-anak. Tidak hanya itu, es krim selama ini juga identik dengan kata gemuk. Benarkah itu?

Di balik tudingan yang miring mengenai es krim, ternyata nilai gizi yang terkandung di dalamnya terbilang sangat baik. Hal ini karena didukung oleh susu, kuning telur, gula, dan sedikit maizena sebagai bahan utamanya. Lebih istimewa lagi, jika ditambah dengan buah-buahan segar sebagai penambah rasa. Es krim memberi asupan protein, mineral, dan vitamin sebagaimana yang terdapat dalam susu dan dan buah-buahan.
Es krim bukanlah penyebab batuk-pilek. Sebab, ketika masuk ke mulut, es krim dengan segera akan meleleh. Pelelehan tersebut dengan cepat dipacu oleh pengaruh suhu tubuh, sehingga saat masuk ke kerongkongan suhunya sudah tidak sedingin air es.

Kualitas es krim sangat bergantung pada kualitas bahan dan proses pembuatannya yang tidak melibatkan panas tinggi. Es krim juga juga bebas dari mikro-organisme penyebab penyakit, karena hampir seluruh bakteri patogen tidak tahan dengan pasteurisasi dan pembekuan pada saat pembuatan es krim.

Lemak yang selama ini terkesan jahat memang bisa dikatakan sebagai salah satu bahan baku utama es krim. Hal itu menyebabkan banyak orang menghindari makanan tersebut karena takut gemuk. Padahal, kontribusi energi es krim per takaran saji (satu cangkir) hanya sekitar 10 persen dari total kebutuhan energi dan kontribusi lemaknya sekitar 15 persen dari total kebutuhan lemak per hari. Jumlah tersebut termasuk kecil, sehingga kurang pas jika es krim dituduh sebagai biang keladi penyebab kegemukan atau obesitas.

Namun, bagi mereka yang masih khawatir dari dampak lemak, jangan khawatir. Saat ini, lemak yang berasal dari susu dapat digantikan dengan lemak yang berasal dari tanaman, misalnya dari kelapa, palawija, ataupun lemak yang diperoleh dari kedelai. Fungsinya untuk membuat tekstur halus dan berkontribusi terhadap rasa. Di samping itu, penggunaan lemak akan memperindah tampilannya.

Bahan lain yang turut menyusun es krim adalah gula, pengemulsi, dan penstabil. Jenis gula yang sering dipakai adalah sukrosa yang berfungsi memperbaiki tekstur, meningkatkan kekentalan, dan memberi rasa manis.

Bahan penstabil berfungsi menjaga air di dalam es krim agar tidak membeku benar dan mengurangi kristalisasi es. Bahan pengemulsi dipakai untuk memperbaiki tekstur es krim yang merupakan campuran air dan lemak.
Jika ditinjau dari kandungan gizinya, es krim merupakan produk yang kaya kalsium dan protein. Hal ini dapat dipahami karena bahan baku utamanya adalah susu. Kalsium dan protein adalah zat gizi yang dibutuhkan segala usia. Oleh sebab itu, es krim dapat dinikmati semua usia. Tak hanya itu, kandungan kalsium pada es krim bermanfaat untuk menjaga kepadatan massa tulang, mencegah osteoporosis, kanker, serta hipertensi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar