Jumat, 07 Januari 2011

Sayur dan Buah Lebih Bahaya dari Formalin

Rebung
mengandung glikosida sianogenik yang banyak terdapat pada di rebung mentah tanpa perebusan.
Gejala : penyempitan kerongkongan, kesulitan bernafas, mual, muntah, dan sakit kepala.
Tips : buang daun terluar dari rebung kemudian iris tipis lalu di rebus dalam air mendidih dengan menambahkan sedikit garam. Untuk menghindari keracunan minimal direbus selama 10 menit selain itu kadar sianida yang tinggi bisa dihilangkan dengan proses pemasakan selama 2 jam.
Bayam
Mengandung asam oksalat yang dapat mengikat kalsium sehingga kalsium tidak dapat dimanfaatkan oleh tubuh dan membentuk kristal yang dapat mengiritasi lambung dan membentuk batu ginjal. Kandungan asam oksalat yang tinggi pada bayam bisa berbahaya pada seseorang sebab hanya dengan 4-5 gram asam oksalat dapat menyebabkan kematian pada orang dewasa.
Gejalanya : gangguan pencernaan ( kram perut dan muntah – muntah ) yang dengan cepat diikuti gangguan peredaran darah, pecahnya pembuluh darah, dan kematian pada kasus berat.
Tips : masak hingga mendidih kemudian buang airnya untuk mengurangi kandungan asam oksalat selain itu jangan mengkonsumsi bayam secara berlebihan

Jengkol
mengandung asam jengkolat, keracunan terjadi jika kita mengkonsumsi jengkol dalam keadaan mentah juga tergantung pada kerentanan seseorang terhadap asam jengkolat.
Gejalanya : gejala pada umumnya timbul dalam waktu 5 – 12 jam setelah makan jengkol dimana terjadi mual, nyeri perut, muntah, dan susah buang air kecil karena tersumbatnya saluran kencing.
Tips : racun jengkol dapat dikurangi dengan perebusan n perendaman dengan air selain itu buang mata pada biji jengkol karena kandungan racun terbesar ada pada bagian ini

Kacang merah
mengandung fitohemaglutinin yang dapat membuat sel darah merah n darah putih menggumpal jika dikonsumsi secara mentah atau kurang matang.
Gejalanya : mual muntah dan nyeri perut yang diikuti oleh diare. Biasanya gejala keracunan ini akan sembuh setelah tanpa obat setelah 4 – 5 hari.
Tips : pastikan memasak kacang merah hinga benar – benar matang, untuk hasil yang lebih baik rendam kacang merah dalam air bersih selama minimal 5 jam. Buang air rendamannya lalu rebus dalam air bersih sampai mendidih selama 10 menit kemudian diamkan selama 45 – 60 menit sampai teksturnya lembut.

Kacang tanah
mengandung aflatoksin yang diproduksi oleh kapang aspergillus flavus dimana banyak terdapat pada kacang dan produk olahannya.
Gejala : mual dan muntah sedangkan efek jangka panjangnya akan menimbulkan kanker hati.
Tips : jangan pilih kacang tanah yang berwarna hitam kehijauan, rasanya pahit, berlubang, keriput, sebagian kulit arinya terkelupas dan berkadar air tinggi. Pemasakan biasa g akan mematikan racundalam kacang tanah sebab aflatoksin baru akan rusak pada suhu 250 C jadi caranya ialah dengan menjemur dahulu kacang tanah yang sudah di kupas selama 6 jam untuk melemahkan 50% racun. Simpan produk olahan kacang dalam kulkas untuk menghambat pertumbuhan kapang tersebut

tugas ke-3.. etika profesi akuntansi

Berikanlah contoh tindakan dari situasi konflik kepentingan antara perusahaan dan karyawan minimal 4 dari 8 kategori situasi yang ada!!

jawab :
•Memiliki bisnis pribadi yang sama dengan perusahaan.
•Menghormati hak setiap insan perusahaan untuk memiliki kegiatan di luar jam kerja, yang sah, di luar pekerjaan dari perusahaan, dan yang bebas dari benturan dengan kepentingan.
•Tidak akan memegang jabatan pada lembaga-lembaga atau institusi lain di luar perusahaan dalam bentuk apapun, kecuali telah mendapat persetujuan tertulis dari yang berwenang.
•Menghindarkan diri dari tindakan dan situasi yang dapat menimbulkan benturan kepentingan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan perusahaan --
•Mengusahakan lahan pribadi untuk digunakan sebagai kebun perusahaan yang dapat menimbulkan potensi penyimpangan kegiatan pemupukan.
•Menyewakan properti pribadi kepada perusahaan yang dapat menimbulkan potensi penyimpangan kegiatan pemeliharaan.

Kuda Lumping

Tarian tradisional yang dimainkan secara ”tidak berpola” oleh rakyat kebanyakan tersebut telah lahir dan digemari masyarakat, khususnya di Jawa, sejak adanya kerajaan-kerajaan kuno tempo doeloe. Awalnya, menurut sejarah, seni kuda lumping lahir sebagai simbolisasi bahwa rakyat juga memiliki kemampuan (kedigdayaan) dalam menghadapi musuh ataupun melawan kekuatan elite kerajaan yang memiliki bala tentara. Di samping, juga sebagai media menghadirkan hiburan yang murah-meriah namun fenomenal kepada rakyat banyak.
Kini, kesenian kuda lumping masih menjadi sebuah pertunjukan yang cukup membuat hati para penontonnya terpikat. Walaupun peninggalan budaya ini keberadaannya mulai bersaing ketat oleh masuknya budaya dan kesenian asing ke tanah air, tarian tersebut masih memperlihatkan daya tarik yang tinggi. Hingga saat ini, kita tidak tahu siapa atau kelompok masyarakat mana yang mencetuskan (menciptakan) kuda lumping pertama kali. Faktanya, kesenian kuda lumping dijumpai di banyak daerah dan masing-masing mengakui kesenian ini sebagai salah satu budaya tradisional mereka. Termasuk, disinyalir beberapa waktu lalu, diakui juga oleh pihak masyarakat Johor di Malaysia sebagai miliknya di samping Reog Ponorogo. Fenomena mewabahnya seni kuda lumping di berbagai tempat, dengan berbagai ragam dan coraknya, dapat menjadi indikator bahwa seni budaya yang terkesan penuh magis ini kembali ”naik daun” sebagai sebuah seni budaya yang patut diperhatikan sebagai kesenian asli Indonesia.
Dipecut, Makan Beling dan Semburan Api
Entah hal apa yang bisa membuat para pemainnya ini seperti orang kesurupan. Dilihat dari cara permainannya, para penari kuda lumping seperti mempunyai kekuatan maha besar, bahkan terkesan memiliki kekuatan supranatural. Kesenian tari yang menggunakan kuda bohong-bohongan terbuat dari anyaman bambu serta diiringi oleh musik gamelan seperti; gong, kenong, kendang dan slompret ini, ternyata mampu membuat para penonton terkesima oleh setiap atraksi-atraksi penunggan (penari) kuda lumping. Hebatnya, penari kuda lumping tradisional yang asli umumnya diperankan oleh anak putri yang berpakaian lelaki bak prajurit kerajaan. Saat ini, pemain kuda lumping lebih banyak dilakoni oleh anak lelaki.
Bunyi sebuah pecutan (cambuk) besar yang sengaja dikenakan para pemain kesenian ini, menjadi awal permainan dan masuknya kekuatan mistis yang bisa menghilangkan kesadaran si-pemain. Dengan menaiki kuda dari anyaman bambu tersebut, penunggan kuda yang pergelangan kakinya diberi kerincingan ini pun mulai berjingkrak-jingkrak, melompat-lompat hingga berguling-guling di tanah. Selain melompat-lompat, penari kuda lumping pun melakukan atraksi lainnya, seperti memakan beling dan mengupas sabut kelapa dengan giginya. Beling (kaca) yang dimakan adalah bohlam lampu yang biasa sebagai penerang rumah kita. Lahapnya ia memakan beling seperti layaknya orang kelaparan, tidak meringis kesakitan dan tidak ada darah pada saat ia menyantap beling-beling tersebut.
Jika dilihat dari keseluruhan permainan kuda lumping, bunyi pecutan yang tiada henti mendominasi rangkaian atraksi yang ditampilkan. Agaknya, setiap pecutan yang dilakukan oleh sipenunggang terhadap dirinya sendiri, yang mengenai kaki atau bagian tubuhnya yang lain, akan memberikan efek magis. Artinya, ketika lecutan anyaman rotan panjang diayunkan dan mengenai kaki dan tubuhnya, si penari kuda lumping akan merasa semakin kuat, semakin perkasa, semakin digdaya. Umumnya, dalam kondisi itu, ia kan semakin liar dan kuasa melakukan hal-hal muskil dan tidak masuk diakal sehat manusia normal.
Semarak dan kemeriahan permainan kuda lumping menjadi lebih lengkap dengan ditampilkannya atraksi semburan api. Semburan api yang keluar dari mulut para pemain lainnya, diawali dengan menampung bensin di dalam mulut mereka lalu disemburkan pada sebuah api yang menyala pada setangkai besi kecil yang ujungnya dibuat sedemikian rupa agar api tidak mati sebelum dan sesudah bensin itu disemburkan dari mulutnya. Pada permainan kuda lumping, makna lain yang terkandung adalah warna. Adapun warna yang sangat dominan pada permaian ini yaitu; merah, putih dan hitam. Warna merah melambangkan sebuah keberanian serta semangat. Warna putih melambangkan kesucian yang ada didalam hati juga pikiran yang dapat mereflesikan semua panca indera sehingga dapat dijadikan sebagai panutan warna hitam.
Sebagai sebuah atraksi penuh mistis dan berbahaya, tarian kuda lumping dilakukan di bawah pengawasan seorang ”pimpinan supranatural”. Biasanya, pimpinan ini adalah seorang yang memiliki ilmu ghaib yang tinggi yang dapat mengembalikan sang penari kembali ke kesadaran seperti sedia kala. Dia juga bertanggung-jawab terhadap jalannya atraksi, serta menyembuhkan sakit yang dialami oleh pemain kuda lumping jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan dan menimbulkan sakit atau luka pada si penari. Oleh karena itu, walaupun dianggap sebagai permainan rakyat, kuda lumping tidak dapat dimainkan oleh sembarang orang, tetapi harus di bawah petunjuk dan pengawasan sang pimpinannya.
Perlu Terus Dipelihara dan Dikembangkan
Secara garis besar, begitu banyak kesenian serta kebudayaan yang ada di Indonesia diwariskan secara turun-menurun dari nenek moyang bangsa Indonesia hingga ke generasi saat ini. Sekarang, kita sebagai penerus bangsa merupakan pewaris dari seni budaya tradisional yang sudah semestinya menjaga dan memeliharanya dengan baik. Tugas kita adalah mempertahankan dan mengembangkannya, agar dari hari ke hari tidak pupus dan hilang dari khasanah berkesenian masyarakat kita.
Satu hal yang harus kita waspadai bahwa Indonesia masih terus dijajah hingga sekarang dengan masuknya kebudayaan asing yang mencoba menyingkirkan kebudayaan-kebudayaan lokal. Oleh karena itu, kita sebagai generasi penerus bangsa bangkitlah bersama untuk mengembalikan kembali kebudayaan yang sejak dahulu ada dan jangan sampai punah ditelan zaman modern ini. Untuk itu, kepada Pemerintah dan masyarakat diharapkan agar secara terus-menerus menelurusi kembali kebudayaan apa yang hingga saat ini hampir tidak terdengar lagi, untuk kemudian dikembangkan dan dilestarikan kembali nilai-nilai kebudayaan Indonesia

Sejarah Wayang

Asal Usul dan perkembangan wayang tidak tercatat secara akurat seperti sejarah. Namun orang selalu ingat dan merasakan kehadiran wayang dalam kehidupan masyarakat. Wayang akrab dengan masyarakat sejak dahulu hingga sekarang, karena memang wayang itu merupakan salah satu buah usaha akal budi bangsa Indonesia. Wayang tampil sebagai seni budaya tradisional, dan merupakan puncak budaya daerah.

Menelusuri asal usul wayang secara ilmiah memang bukan hal yang mudah. Sejak zaman penjajahan Belanda hingga kini banyak para cendekiawan dan budayawan berusaha meneliti dan menulis tentang wayang. Ada persamaan, namun tidak sedikit yang saling silang pendapat. Hazeu berbeda pendapat dengan Rassers begitu pula pandangan dari pakar Indonesia seperti K. P. A. Kusumadi laga, Ranggawarsita, Suroto. Sri Mulyono dan lain-lain.

Namun semua cendikiawan tersebut jelas membahas wayang Indonesia dan menyatakan bahwa wayang itu sudah ada dan berkembang sejak zaman kuna, sekitar tahun 1500 SM, jauh sebelum agama dan budaya dari luar masuk ke Indonesia.

Jadi, wayang dalam bentuknya yang masih sederhana adalah asli Indonesia, yang dalam proses perkembangan setelah bersentuhan dengan unsur-unsur lain, terus berkembang maju sehingga menjadi ujud dan isinya seperti sekarang ini. Sudah pasti perkembangan itu tidak akan berhenti, melainkan akan berlanjut di masa-masa mendatang.

Wayang yang kita lihat sekarang ini berbeda dengan wayang pada masa lalu, begitu pula wayang di masa depan akan berubah sesuai zamannya. Tidak ada sesuatu seni budaya yang mandeg. Seni budaya akan selalu berubah dan berkembang, namun perubahan seni budaya wayang ini tidak berpengaruh terhadap jati dirinya, karena wayang telah memiliki landasan yang kokoh. Landas an utamanya adalah sifat ‘hamot. hamong, hamemangkat’ yang menyebabkannya memiliki daya tahan dan daya kembang wayang sepanjang zaman.

Hamot adalah keterbukaan untuk menerima pengaruh dan masukan dari dalam dan luar, hamong adalah kemampuan untuk menyaring unsur-unsur baru itu sesuai nilai-nilai wayang yang ada, untuk selanjutnya diangkat menjadi nilai-nilai yang cocok dengan wayang sebagai bekal untuk bergerak maju sesuai perkembangan masyarakat. Hamemangkat atau me-mangkat sesuatu nilai menjadi nilai baru. Dan, ini jelas tidak mudah. Harus melalui proses panjang yang dicerna dengan cermat. Wayang dan seni pedalangan sudah membuktikan kemampuan itu, berawal dari zaman kuna, zaman Hindu, masuknya agama Islam, zaman penjajahan hingga zaman merdeka, dan pada masa pembangunan nasional dewasa ini. Kehidupan global juga merupakan tantangan dan sudah barang tentu wayang akan diuji ketahanannya dalam menghadapinya.

Periodisasi

Periodisasi perkembangan budaya wayang juga merupakan bahasan yang menarik. Bermula zaman kuna ketika nenek moyang bangsa Indonesia masih menganut animisme dan dinamisme. Dalam alam kepercayaan animisme dan dinamisme ini diyakini roh orang yang sudah meninggal masih tetap hidup, dan semua benda itu bernyawa serta memiliki kekuatan Roh-roh itu bisa bersemayam di kayu-kayu besar, batu, sungai, gunung dan lain-lain. Paduan dari animisme dan dinamisme ini menempatkan roh nenek moyang yang dulunya berkuasa, tetap mempunyai kuasa. Mereka terus dipuja dan dimintai pertolongan.

Untuk memuja roh nenek moyang iai, selain melakukan ritual tertentu mereka mewujudkannya dalam bentuk gambar dan patung Roh nenek moyang yang dipuja ini disebut ‘hyang’ atau ‘dahyang’.

Orang bisa berhubungan dengan para hyang ini untuk minta pertolongan dan perlindungan, melalui seorang medium yang disebut ‘syaman’. Ritual pemujaan nenek moyang, hyang dan syaman inilah yang merupakan asal mula pertunjukan wayang. Hyang menjadi wayang, ritual kepercayaan itu menjadi jalannya pentas dan syaman menjadi dalang. Sedangkan ceritanya adalah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Jawa asli yang hingga sekarang masih dipakai. Jadi, wayang itu berasal dari ritual kepercayaan nenek moyang bangsa Indonesia disekitar tahun 1500 SM.

Berasal dari zaman animisme, wayang terus mengikuti perjalanan sejarah bangsa sampai pada masuk nya agama Hindu di Indonesia sekitar abad keenam, Bangsa Indonesia mulai bersentuhan dengan peradaban tinggi dan berhasil membangun kerajaan-kerajaan seperti Kutai, Tarumanegara, bahkan Sriwijaya yang besar dan jaya. Pada masa itu wayang pun berkembang pesat, mendapat fondasi yang kokoh sebagai suatu karya seni yang bermutu tinggi.

Pertunjukan roh nenek moyang itu kemudian dikembangkan dengan cerita yang lebih berbobot, Ramayana dan Mahabarata. Selama abad X hingga XV, wayang berkembang dalam rangka ritual agama dan pendidikan kepada masyarakat. Pada masa ini telah mulai ditulis berbagai cerita tentang wayang. Semasa kerajaan Kediri, Singasari dan Majapahit kepustakaan wayang mencapai puncaknya seperti tercatat pada prasasti di candi-candi, karya sastra yang ditulis oleh Empu Sendok, Empu Sedah, Empu Panuluh, Empu Tantular dan lain-lain. Karya sastra wayang yang terkenal dari zaman Hindu itu antara lain Baratayuda, Arjuna Wiwaha, Sudamala, sedangkan pergelaran wayang sudah bagus, diperkaya lagi dengan penciptaan peraga wayang terbuat dari kulit yang dipahat, diiringi gamelan dalam tatanan pentas yang bagus dengan cerita Ramayana dan Mahabarata. Pergelaran wayang mencapai mutu seni yang tinggi sampai-sampai digambarkan ‘hananonton ringgit manangis asekel’, tontonan wayang sangat mengharukan.

Menarik untuk diperhatikan cerita Ramayana dan Mahabarata yang asli berasal dari India, telah diterima dalam pergelaran wayang Indonesia sejak zaman Hindu hingga sekarang. Wayang seolah-olah identik dengan Ramayana dan Mahabarata. Namun perlu dimengerti bahwa Ramayana dan Mahabarata versi India itu sudah banyak berubah. Berubah alur ceritanya; kalau Ramayana dan Mahabarata India merupakan cerita yang berbeda satu dengan lainnya, di Indonesia menjadi satu kesatuan.

Dalam pewayangan cerita itu bermula dari kisah Ramayana terus bersambung dengan Mahabarata, malahan dilanjutkan dengan kisah zaman kerajaan Kediri. Mahabarata asli berisi 20 parwa, sedangkan di Indonesia tinggal 18 parwa.

Yang sangat menonjol perbedaannya adalah falsafah yang mendasari kedua cerita itu, lebih-lebih setelah masuknya agama Islam. Falsafah Ramayana dan Mahabarata yang Hinduisme diolah sedemikian rupa sehingga menjadi diwarnai nilai-nilai agama Islam. Hal ini antara lain tampak pada kedudukan dewa, garis keturunan yang patriarkhat, dan sebagainya. Wayang diperkaya lagi dengan begitu banyaknya cerita gubahan baru yang bisa disebut lakon ‘carangan ‘, maka Ramayana dan Mahabarata benar-benar berbeda dengan aslinya. Begitu pula, Ramayana dan Mahabarata dalam pewayangan tidak sama dengan Ramayana dan Mahabarata yang berkembang di Myanmar, Thailand, Kamboja, dan di tempat-tempat lainnya. Ramayana dan Mahabarata dari India itu sudah menjadi Indonesia karena di warnai oleh budaya asli dan nilai-nilai budaya yang ada di Nusantara.

Di Indonesia, walaupun cerita Ramayana dan Mahabarata sama-sama berkembang dalam pewayangan, tetapi Mahabarata digarap lebih tuntas oleh para budayawan dan pujangga kita. Berbagai lakon carangan dan sempalan, kebanyakan mengambil Mahabarata sebagai inti cerita.

Masuknya agama Islam di Indonesia pada abad ke-15, membawa perubahan besar terhadap kehidupan masyarakat Indonesia. Begitu pula wayang telah mengalami masa pembaharuan. Pembaharuan besar-besaran, tidak saja dalam bentuk dan cara pergelaran

wayang, melainkan juga isi dan fungsinya. Berangkat dari pembahan nilai-nilai yang dianut, maka wayang pada zaman Demak dan seterusnya telah mengalami penyesuaian dengan zamannya. Bentuk wayang yang semula realistik proporsional seperti tertera dalam relief candi-candi, distilir menjadi bentuk imajinatif seperti wayang sekarang ini. Selain itu, banyak sekali tambahan dan pembaharuan dalam peralatan seperti kelir atau layar, blencong atau lampu, debog yaitu pohon pisang untuk menancapkan wayang, dan masih banyak lagi.

Para wali dan pujangga Jawa mengadakan pembaharuan yang berlangsung terus menerus sesuai perkembangan zaman dan keperluan pada waktu itu, utamanya wayang digunakan sebagai sarana dakwah Islam. Sesuai nilai Islam yang dianut, isi dan fungsi wayang telah bergeser dari ritual agama (Hindu) menjadi sarana pendidikan, dakwah, penerangan, dan komunikasi massa. Ternyata wayang yang telah diperbaharui kontekstual dengan perkembangan agama Islam dan masyarakat, menjadi sangat efektif untuk komunikasi massa dalam memberikan hiburan serta pesan-pesan kepada khalayak. Fungsi dan peranan ini terus berlanjut hingga dewasa ini.

Perkembangan wayang semakin meningkat pada masa setelah Demak, memasuki era kerajaan-kera-jaan Jawa sepeti Pajang, Mataram, Kartasura, Surakarta, dan Yogyakarta. Banyak sekali pujangga-pujangga yang menulis tentang wayang, menciptakan wayang-wayang baru. Para seniman wayang banyak membuat kreasi-kreasi yang kian memperkaya wayang.

Begitu pula para dalang semakin profesional dalam menggelar pertunjukan wayang, tak henti-hentinya terus mengembangkan seni tradisional ini. Dengan upaya yang tak kunjung henti ini, membuahkan hasil yang menggembirakan dan membanggakan, wayang dan seni pedalangan menjadi seni yang bermutu tinggi, dengan sebutan ‘adiluhung’. Wayang terbukti mampu tampil sebagai tontonan yang menarik sekaligus menyampaikan pesan-pesan moral keutamaan hidup.

Dari landasan perkembangan wayang tersebut di atas, tampak bahwa memang wayang itu berasal dari pemujaan nenek moyang pada zaman kuna, dikembangkan pada zaman Hindu, kemudian diadakan pembaharuan pada zaman masuknya agama Islam dan Blencong, alat penerangan pada pertunjukkan Wayang Kulit, juga mempunyai makna simbolik memanfaatkan masukan serta pengaruh budaya lain baik dari dalam maupun dari luar Indonesia. terus mengalami perkembangan dalam zaman kerajaan-kerajaan Jawa, zaman penjajahan, zaman kemerdekaan hingga kini.

Indonesia Asli

Asal-usul wayang menjadi jelas, asli Indonesia yang berkembang sesuai budi daya masyarakat dengan Wayang Indonesia memiliki ciri khas yang merupakan g jatidirinya. Sangat mudah dibedakan dengan seni budaya sejenis yang berkembang di India, Cina, dan negara-negara dikawasan Asia Tenggara. Tidak saja berbeda bentuk serta cara pementasannya, cerita Ramayana dan Mahabarata yang digunakan juga berbeda. Cerita terkenal ini sudah digubah sesuai nilai dan kondisi yang hidup dan berkembang di Indonesia.

Keaslian wayang bisa ditelusuri dari penggunaan bahasa seperti wayang, kelir, blencong, kepyak, dalang, : kotak, dan lain-lain. Kesemuanya itu bahasa Jawa asli. -Berbeda misalnya dengan cempala yaitu alat pengetuk kotak, adalah bahasa Sanskerta. Wayang asli menerima pengaruh dari India. Bahasa dalam wayang ini terus berkembang secara pelan namun pasti dari bahasa Jawa Kuna atau bahasa Kawi, bahasa Jawa Baru dan bukan tidak mungkin kelak wayang ini akan menggunakan bahasa Indonesia. Wayang selalu menggunakan bahasa campuran yang biasa disebut ‘basa rinengga” ;maksudnya bahasa yang telah disusun indah sesuai kegunaannya. Dalam seni pedalangan, kedudukan sastra amat penting dan harus dikuasai dengan baik oleh para dalang.

Bentuk peraga wayang juga mengujudkan keaslian wayang Indonesia, karena bentuk stilasi peraga wayang yang imajinatif dan indah itu merupakan proses panjang seni kriya wayang yang dilakukan oleh para pujangga dan seniman perajin Indonesia sejak dahulu. Begitu majunya seni kriya wayang ini, banyak yang berpendapat bahwa dalam aspek kriya dan seni rupa. wayang sudah mencapai tingkat ‘sempurna’. Penilaian ini obyektif, tidak berlebihan, apabila dibandingkan dengan bentuk-bentuk peraga wayang atau seni boneka dari mancanegara.

Sarat dengan Falsafah

Kekuatan utama budaya wayang, yang juga merupakan jati dirinya, adalah kandungan nilai falsafahnya. Wayang yang tumbuh dan berkembang sejak lama itu ternyata berhasil menyerap berbagai nilai-nilai keutamaan hidup dan terus dapat dilestarikan dalam berbagai pertunjukan wayang.

Bertolak dari pemujaan nenek moyang, wayang yang sudah sangat religius, mendapat masukan agama Hindu, sehingga wayang semakin kuat sebagai media ritual dan pembawa pesan etika. Memasuki pengaruh agama Islam, kokoh sudah landasan wayang sebagai tontonan yang mengandung tuntunan yaitu acuan moral budi luhur menuju terwujudnya ‘akhlaqul karimah”

Proses akulturasi kandungan isi wayang itu meneguhkan posisi wayang sebagai salah satu sumber etika dan falsafah yang secara tekun dan berlanjut disampaikan kepada masyarakat. Oleh karena itu ada pendapat, wayang itu tak ubahnya sebagai buku falsafah. yaitu falsafah Nusantara yang bisa dipakai sumber etika dalam kehidupan pribadi dan bermasyarakat.

Wayang bukan lagi sekedar tontonan bayang-bayang atau ‘shadow play’, melainkan sebagai ‘wewa-yangane ngaurip’ yaitu bayangan hidup manusia. Dalam suatu pertunjukan wayang, dapat dinalar dan dirasakan bagaimana kehidupan manusia itu dari lahir hingga mati. Perjalanan hidup manusia untuk berjuang menegakkan yang benar dengan mengalahkan yang salah. Dari pertujukan wayang dapat diperoleh pesan untuk hidup penuh amal saleh guna mendapatkan keridhoan Illahi.

Wayang juga dapat secara nyata menggambarkan konsepsi hidup ‘sangkan paraning dumadi’, manusia berasal dari Tuhan dan akan kembali keharibaan-Nya. Banyak ditemui seni budaya semacam wayang yang dikenal dengan ‘puppet show’, namun yang seindah dan sedalam maknanya sulit menandingi Wayang Kulit Purwa.

Itulah asal usul wayang Indonesia, asli Indonesia yang senantiasa berkembang dari waktu ke waktu. Secara dinamis mengantisipasi perkembangan dan kemajuan zaman.

Reog Ponorogo

Reog adalah salah satu kesenian budaya yang berasal dari Jawa Timur bagian barat-laut dan Ponorogo dianggap sebagai kota asal Reog yang sebenarnya. Gerbang kota Ponorogo dihiasi oleh sosok warok dan gemblak, dua sosok yang ikut tampil pada saat reog dipertunjukkan. Reog adalah salah satu budaya daerah di Indonesia yang masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistik dan ilmu kebatinan yang kuat.

Sejarah

Pada dasarnya ada lima versi cerita populer yang berkembang di masyarakat tentang asal-usul Reog dan Warok [1], namun salah satu cerita yang paling terkenal adalah cerita tentang pemberontakan Ki Ageng Kutu, seorang abdi kerajaan pada masa Bhre Kertabhumi, Raja Majapahit terakhir yang berkuasa pada abad ke-15. Ki Ageng Kutu murka akan pengaruh kuat dari pihak rekan Cina rajanya dalam pemerintahan dan prilaku raja yang korup, ia pun melihat bahwa kekuasaan Kerajaan Majapahit akan berakhir. Ia lalu meninggalkan sang raja dan mendirikan perguruan dimana ia mengajar anak-anak muda seni bela diri, ilmu kekebalan diri, dan ilmu kesempurnaan dengan harapan bahwa anak-anak muda ini akan menjadi bibit dari kebangkitan lagi kerajaan Majapahit kelak. Sadar bahwa pasukannya terlalu kecil untuk melawan pasukan kerajaan maka pesan politis Ki Ageng Kutu disampaikan melalui pertunjukan seni Reog, yang merupakan "sindiran" kepada Raja Bra Kertabumi dan kerajaannya. Pagelaran Reog menjadi cara Ki Ageng Kutu membangun perlawanan masyarakat lokal menggunakan kepopuleran Reog.


Topeng barong reog yang dipakai sebagai atraksi penutup.Dalam pertunjukan Reog ditampilkan topeng berbentuk kepala singa yang dikenal sebagai "Singa Barong", raja hutan, yang menjadi simbol untuk Kertabumi, dan diatasnya ditancapkan bulu-bulu merak hingga menyerupai kipas raksasa yang menyimbolkan pengaruh kuat para rekan Cinanya yang mengatur dari atas segala gerak-geriknya. Jatilan, yang diperankan oleh kelompok penari gemblak yang menunggangi kuda-kudaan menjadi simbol kekuatan pasukan Kerajaan Majapahit yang menjadi perbandingan kontras dengan kekuatan warok, yang berada dibalik topeng badut merah yang menjadi simbol untuk Ki Ageng Kutu, sendirian dan menopang berat topeng singabarong yang mencapai lebih dari 50kg hanya dengan menggunakan giginya [2]. Populernya Reog Ki Ageng Kutu akhirnya menyebabkan Kertabumi mengambil tindakan dan menyerang perguruannya, pemberontakan oleh warok dengan cepat diatasi, dan perguruan dilarang untuk melanjutkan pengajaran akan warok. Namun murid-murid Ki Ageng kutu tetap melanjutkannya secara diam-diam. Walaupun begitu, kesenian Reognya sendiri masih diperbolehkan untuk dipentaskan karena sudah menjadi pertunjukan populer diantara masyarakat, namun jalan ceritanya memiliki alur baru dimana ditambahkan karakter-karakter dari cerita rakyat Ponorogo yaitu Kelono Sewondono, Dewi Songgolangit, and Sri Genthayu.

Versi resmi alur cerita Reog Ponorogo kini adalah cerita tentang Raja Ponorogo yang berniat melamar putri Kediri, Dewi Ragil Kuning, namun ditengah perjalanan ia dicegat oleh Raja Singabarong dari Kediri. Pasukan Raja Singabarong terdiri dari merak dan singa, sedangkan dari pihak Kerajaan Ponorogo Raja Kelono dan Wakilnya Bujanganom, dikawal oleh warok (pria berpakaian hitam-hitam dalam tariannya), dan warok ini memiliki ilmu hitam mematikan. Seluruh tariannya merupakan tarian perang antara Kerajaan Kediri dan Kerajaan Ponorogo, dan mengadu ilmu hitam antara keduanya, para penari dalam keadaan 'kerasukan' saat mementaskan tariannya [3] .

Hingga kini masyarakat Ponorogo hanya mengikuti apa yang menjadi warisan leluhur mereka sebagai pewarisan budaya yang sangat kaya. Dalam pengalamannya Seni Reog merupakan cipta kreasi manusia yang terbentuk adanya aliran kepercayaan yang ada secara turun temurun dan terjaga. Upacaranya pun menggunakan syarat-syarat yang tidak mudah bagi orang awam untuk memenuhinya tanpa adanya garis keturunan yang jelas. mereka menganut garis keturunan Parental dan hukum adat yang masih berlaku.

Pementasan Seni Reog

Reog modern biasanya dipentaskan dalam beberapa peristiwa seperti pernikahan, khitanan dan hari-hari besar Nasional. Seni Reog Ponorogo terdiri dari beberapa rangkaian 2 sampai 3 tarian pembukaan. Tarian pertama biasanya dibawakan oleh 6-8 pria gagah berani dengan pakaian serba hitam, dengan muka dipoles warna merah. Para penari ini menggambarkan sosok singa yang pemberani. Berikutnya adalah tarian yang dibawakan oleh 6-8 gadis yang menaiki kuda. Pada reog tradisionil, penari ini biasanya diperankan oleh penari laki-laki yang berpakaian wanita. Tarian ini dinamakan tari jaran kepang, yang harus dibedakan dengan seni tari lain yaitu tari kuda lumping. Tarian pembukaan lainnya jika ada biasanya berupa tarian oleh anak kecil yang membawakan adegan lucu.

Setelah tarian pembukaan selesai, baru ditampilkan adegan inti yang isinya bergantung kondisi dimana seni reog ditampilkan. Jika berhubungan dengan pernikahan maka yang ditampilkan adalah adegan percintaan. Untuk hajatan khitanan atau sunatan, biasanya cerita pendekar,

Adegan dalam seni reog biasanya tidak mengikuti skenario yang tersusun rapi. Disini selalu ada interaksi antara pemain dan dalang (biasanya pemimpin rombongan) dan kadang-kadang dengan penonton. Terkadang seorang pemain yang sedang pentas dapat digantikan oleh pemain lain bila pemain tersebut kelelahan. Yang lebih dipentingkan dalam pementasan seni reog adalah memberikan kepuasan kepada penontonnya.

Adegan terakhir adalah singa barong, dimana pelaku memakai topeng berbentuk kepala singa dengan mahkota yang terbuat dari bulu burung merak. Berat topeng ini bisa mencapai 50-60 kg. Topeng yang berat ini dibawa oleh penarinya dengan gigi. Kemampuan untuk membawakan topeng ini selain diperoleh dengan latihan yang berat, juga dipercaya diproleh dengan latihan spiritual seperti puasa dan tapa.

Kontroversi
Tarian sejenis Reog Ponorogo yang ditarikan di Malaysia dinamakan Tari Barongan[4]. Tarian ini juga menggunakan topeng dadak merak, yaitu topeng berkepala harimau yang di atasnya terdapat bulu-bulu merak. Deskripsi dan foto tarian ini ditampilkan dalam situs resmi Kementrian Kebudayaan Kesenian dan Warisan Malaysia.

Kontroversi timbul karena pada topeng dadak merak di situs resmi tersebut terdapat tulisan "Malaysia",[5][6] dan diakui sebagai warisan masyarakat dari Batu Pahat, Johor dan Selangor, Malaysia. Hal ini memicu protes berbagai pihak di Indonesia, termasuk seniman Reog asal Ponorogo yang menyatakan bahwa hak cipta kesenian Reog telah dicatatkan dengan nomor 026377 tertanggal 11 Februari 2004, dan dengan demikian diketahui oleh Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia.[7] Ditemukan pula informasi bahwa dadak merak yang terlihat di situs resmi tersebut adalah buatan pengrajin Ponorogo.[8] Ribuan seniman Reog sempat berdemonstrasi di depan Kedutaan Malaysia di Jakarta.[9] Pemerintah Indonesia menyatakan akan meneliti lebih lanjut hal tersebut.[7]

Pada akhir November 2007, Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Datuk Zainal Abidin Muhammad Zain menyatakan bahwa Pemerintah Malaysia tidak pernah mengklaim Reog Ponorogo sebagai budaya asli negara itu. Reog yang disebut “Barongan” di Malaysia dapat dijumpai di Johor dan Selangor, karena dibawa oleh rakyat Jawa yang merantau ke negeri tersebut

Asal Mula Nama Bulan Kalender Masehi

Inilah Informasi singkat tentang asal mula nama bulan kalender Masehi. Dimulai dari Januari diambil dari bahasa latin, yaitu Janus , yang merupakan nama dewa pintu dalam mitologi Romawi kuno. Dewa Janus memiliki dua wajah, satu menghadap ke depan, satu lagi menghadap ke belakang. wajah yang menghadap ke depan digambarkan selalu tersenyum, sementara wajah yang menghadap belakang terlihat muram.


Februari, diambil dari bahasa Latin, Februus, yang merupakan nama dewa penyucian .Pada bulan ini bangsa Romawi kuno melakukan upacara penyucian.

Maret dinamakan dari Martius atau Mars yaitu dewa perang bagi bangsa Romawi kuno. Bulan ini adalah bulan pertama mucim semi yang merupakan mulainya kampanye militer, karena itu dinamakan dengan nama dewa perang, dulunya bulan Maret menjadi bulan pertama dalam setahun sebelum ada bulan Januari dan Februari.

April ada beberapa versi mengenai asal mula nama April. pertama, dari kata Latin ‘aperirie’ yang berarti terbuka, sebagai gambaran musim semi dimana bunga-bunga mekar. versi kedua, karena bulan-bulan sebelumnya dinamakan dari nama dewa-dewi, nama April diambil dari Aphrodite yaitu sang dewi kecantikan.

Mei berbeda dari bulan-bulan sebelumnya yang mengadaptasi nama dewa-dewi Romawi, bulan Mei diambil dari nama Dewi Yunani, yaitu Maia. Dewi Maia adalah dewi kesuburan. terkadang juga disebut Dewi Fortuna, atau pembawa keberuntungan.

Juni dari Dewi Juno yang dalam mitologi Romawi adalah istri Dewa Jupiter. dalam mitologi Yunani, Dewi Juno disebut Hera, yang merupakan istri Zeus.

Juli dulunya ketika Maret menjadi bulan pertama dalam tahun Masehi , bulan Juli bernama Quintilis yang artinya kelima. sebagai penghormatan bagi kaisar Romawi, Julius Caesar, nama Quintilis diubah jadi Juli.

Agustus penamaan bulan Agustus mirip dengan bulan Juli. awalnya bernama Sextilis yang berarti bulan ke-6 namun diganti Augustus, yang merupakan kaisar Romawi.

September berarti ketujuh, diambil dari bahasa Latin”Septem” , meski bergeser menjadi bulan ke-9 nama september tidak diganti.

Oktober sama seperti September, tidak mengalami perubahan nama ketika terjadi pergeseran bulan Oktober berasal dari kata “Octo” yang berarti delapan.

November, dari bahasa Latin”Novem” artinya bulan kesembilan.
Desember , dari kata “Decem” bahasa Latin artinya Sepuluh.

Pengadaan Mobil Tamu Rp 2,5 M Usulan Ketua DPRD DKI

Jakarta - Beberapa anggota DPRD DKI Jakarta mempertanyakan anggaran pengadaan mobil untuk tamu seperti yang tertera dalam APBD 2011 dengan alokasi anggaran sebesar Rp 2,5 milyar. Anggaran pengadaan mobil untuk tamu tersebut ternyata atas usulan Ketua DPRD DKI.

Ketua Panitia Urusan Rumah Tangga (PURT) DPRD DKI Jakarta, Prya Ramadhani, membenarkan adanya anggaran pengadaan mobil itu dalam APBD 2011.

"Ya memang ada (dalam APBD)," kata Prya di Jakarta, Jumat (7/1/2011).

Prya mengakui adanya keluhan beberapa anggota DPRD DKI terkait keberadaan anggaran tersebut. Ia menuturkan, anggaran tersebut diusulkan oleh Ketua DPRD DKI.

"Tapi sehari sebelum rapat paripurna APBD 2011, ketua dewan meminta usulan itu dimasukkan," jelasnya.

Namun Prya tidak menjelaskan bagaimana akhirnya usulan ketua DPRD diketok palu. Prya hanya menuturkan usulan pengadaan mobil itu datang dari Sekretaris DPRD DKI atas rekomendasi Ketua DPRD DKI, Ferial Sofyan.

Prya menambahkan, pada tahun-tahun sebelumnya DPRD hanya melakukan penyewaan untuk mobil tamu. Dengan pengadaan mobil tamu ini nantinya akan membawa tamu sister city yang melakukan kunjungan ke DPRD.

"Selama ini kita sewa dan saya tidak sangka kebutuhan itu muncul kembali di akhir-akhir rapat paripurna APBD," jelasnya.

Sekretaris DPRD, Hermanto mengatakan, tujuan pengadaan mobil ini untuk kunjungan sister city tiap tahunnya. Dalam waktu dekat, pihaknya akan berkoordinasi dengan Biro Hubungan Dalam dan Luar Negeri.

"Selama ini biaya sewa kendaraan ditanggung oleh Setwan melalui biaya reprositas. Tapi jika tahun ini jumlah kunjungan sedikit maka kita akan batalkan pengadaan mobil ini,” jelas Hermanto.

Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo saat diklarifikasi mengenai pengadaan mobil tamu tersebut, mengaku belum mengetahuinya. Namun tampaknya pria yang akrab disapa Foke ini, kurang setuju dengan usulan itu. Foke lebih setuju DPRD menyiapkan bus ketimbang mobil mewah seharga Rp 2,5 milyar.

"Kalau usulan DPRD soal pengadaan mobil itu, saya tidak tahu. tanya saja kepada ketua DPRD. Saya gubernur saja tidak punya mobil tamu. Kalau pengadaan bus, oke," tegas pria berkumis ini.

"RAHASIA KEKALAHAN SANG GARUDA"

Pasti dari sodara2 ini pada bingung kenapa timnas. kita yg begitu kuat dan tak terkalahkan di babak2 awal bisa kalah tunduk dengan musuh bebuyutan yang pernah kita 'libas' 5-1 di babak penyisihan?
oke,saye nak beberkan penaLaRan sy..(setuju tidak setuju,namanya jg penalaran saya..lok penalaran ahli bola ya silahkan di protes)

kita mulai ya?

ambil nafas...

CHEKIDOT!!

GARUDA,menjadi lambang timnas negara kita.kalo blm pernah ngliat ya bayangin aja burung elang..ato rajawali(kalo ada)
terbagi atas bagian2 penting,yaitu;
-kepala(mata,otak,mulut)
-sayap(kanan dan kiri)
-cakar/kaki
-ekor

kita masukin ya ke timnas kita,secara garis besar haluan penalaran sazake;
-KEPALA
ini di pegang Alfred Riedl.
ada yg salah dengan kepala timnas kita??
(pikirin dulu ya!saye nak lanjut dulu...BETUL BETUL BETUL)
-SAYAP
Ini dia yang 'vital' banget.pernah liat burung yang sayapnya sakit ato lom bs terbang bisa nyerang mangsanya??
kyknya enggak,kecuali mukzizat TUHAN..BETUL BETUL BETUL
ini dipegang sama oktavianus ani2 ato Okto.Liat gak kehadiran Okto memberi sumbangsih yg besar buat timnas di awal2 babak penyissihan AFF?pada final?leg 1 doi sbenarnya cidera..ditambah kartu kuning ato apa sebabnnya sy gak tau hingga leg 2 tidak di ikut sertakan.
Selain okto,saya anggap maman,nasuha,arif suyono,z.syukur di posisi ini(walaupun mungkin posisi sebenarnya tidak)
mereka bermain dengan cukup bagus dan menurut saya tidak mengecewakan di babak2 awal.
lalu di final ada apa dengan mereka?ada juga yang tidak di masukan(pikir sdri ya siapa)
-CAKAR/KAKI
Jangan di kira pemain belakang ada di possisi ini.justru ini penentu akhir dari segala perjalanan bola yg muter2 di lapangan.Adalah saya anggap Bambang pamungkas,Christian Gonzales,Irfan Bachdim dan Firman Utina berada di posisi ini.
Bambang mungkin cukup berpengalaman di turnamen internasional,itu terlihat dari dia yang lebih tenang dan kontrol yang bagus(kalo masalah males turun ke belakang gak tau).Entah faktor usia atau apa yang akhirnya membuat dia akhirnya di dudukan di bangku cadangan(mungkin performa dan tekhnik yang lebih kurang dari Irfan dan Gonzales,AGAIN!!..itu hanya penalaran saya).
Christian El Loco Gonzales+Irfan Bachdim,dua pemain naturalisasi kebanggaan kita ini begitu mengagumkan di pertandingan2 sebelum final.Pernah mengamati gak?irfan di awal2 pertandingan seperti 'malu2' tapi begitu dia mencetak sebuah gol,itu menjadi titik awal semangat dan kepercayaan diri seorang irfan di hadapan ribuan suporter fanatik INDONESIA.hampir sama dengan irfan tetapi Gonzales lebih percaya diri di sejak pertandingan awal2(mungkin karena sudah terbiasa tampil bersama dengan pemain2 indonesia di klub nya.
Apa yang salah di bukit jalil??bukan sekedar kepercayaan diri dan semangat yang berkurang karena kehilangan riuh dukungan suporter indonesia.lalu??ikuti aja mpek selse..crewet amat!
Firman Utina,come on!whats wrong with you??(ceila inggris daNG!!...)
Yah,hadiah Finalty tidak dimanfaatkan dengan pembuka telur skor indonesia.Seandainya itu berbuah gol,niscaya akan memompa denyut nadi jantung semangat kawan2nya untuk ikut menyarangkan GOL!!!(betewe kyk ceramah ja pake niscaya...RIBUT!!!)
COBA ANDA BAYANGAKAN!
(saya kasih waktu 15 menit perpanjangan waktu untuk membayangkan...)

15 menit kemudian...
SUDAH??
Oke,seekor Elang terbang dan akan menyambar seekor tikus.melayang-layang dan saat hendak menyambar justru jatuh terkapar..kenapa?kakinya gak ada,atau sakit atau bisa juga kurang terlatih..bisa juga..alah pokoknya tidak berfungsi dengan semestinya dan dengan baik,betul?
itu ada yang salah dengan Cakar2 timnas??kurang suporter?atau terkejut dengan situasi baru atau apa?
...ayo di bantu mikir yak!di bantu yak...!

-EKOR
Fuih..ne dia si Markus di tempatkan.apa pernah mengira-ira?ekor burung itu untuk apa?adalah pengendali laju terbang(saat hendak mendarat,perhatikan ekor burung..pasti akan menunjukan fungsinya)
Markus sebagai pengendali bola??bisa juga,liat kan dia sering teriak2 "HOI HOI MINGGIR2 ADA CEWEK CANTIK! KAMU NUTUPIN!!"ehmm..,gak gitu kok.dia mengarahkan pemain2 lain berada pada posisi yang tepat bagi dia(kan kalo dari belakang lebih kliatan jelas,ya kyk anak band diatas panggung..kan jelasan penonton liat posisi keseluruhannya)juga sebagai pengukur antar pemain,celah bola,dan posisi strategis.
Tapi jangan lupain fungsi utama dia sebagai penjaga bola biar gak masuk ke gawang.Apa ada hubungannya dengan 'ekor'??hmm,ya kalo situ dapet penalarannya ya tinggal di tambah aja..soalnya tinggal ekor,mo gak mo ya dimasukin situ.tapi bisa juga,misal elang mo nangkep tikus..kalo lepas dari cakar kan pasti lari kebelakang kalo lari kedepan ada mulut di kepala siap mengkap.nah,ekor hadang tuh tikus hehe..(bisa aja aku ini..)
So,apa yang salah dengan 'ekor' kita?udah tau donk..markus salah satu pemain timnas indonesia yang sering kena sorot sinar penghancur..EH,sinar laser(apalagi kabarnya malaysia nyebar bubuk gatel juga..HUFFTD hadewh)
Selain mata yang gak jelas ngeliat,bahkan setelah tidak di laserpun mata akan tidak jelas melihat seperti berkunang-kunang.Markus juga di landa emosi tinggi atas ulah suporter malayan itu.Itu ngebikin kontrol dan konsentrasi markus blank..(blank rakyat indonesia...ITU BANK!!!!!)

Udah tau?atau kurang jelas??anggep udah aja..toh ne juga cuma penalaran saya...gak ngerti ya ReSiKo anda..

Dannnnnn,seekor 'harimau malayan" hanya membutukan dua kaki depan untuk menangkap mangsa..di bantu taring yang akan mengoyak-ngoyak sang mangsa.itu si safee ma siapa lupa(untung bukan timnas negaraku..jadi lupa gak papa hehe)kan kliatan tuh,dua itu aja yang menonjol.emang sih di bantu para"taring" untuk benar2 memakan habis mangsa.

kesimpulan gan??apa perlu kita ganti lambang garudanya??tentu enggak,yang di ganti adlah kualitas,mental,kontrol di segala kondisi biar garuda gak berkuasa di kandangnya sendiri.semoga saja,amin...

Penelitian Historis (Sejarah)

Tujuan Pembelajaran :
- Setelah mempelajari materi ini, Anda diharapkan dapat :
- Memahami pengertian dan tujuan penelitian historis atau penelitian sejarah
- Menguasai macam-macam sumber data dan penilaiannya
- Menerangkan langkah-langkah dalam penelitian historis (sejarah)

Pengertian dan Tujuan Penelitian Historis
Pengertian Penelitian Historis
Secara umum dapat dimengerti bahwa penelitian historis merupakan penelaahan serta sumber-sumber lain yang berisi informasi mengenai masa lampau dan dilaksanakan secara sistematis. Atau dapat dengan kata lain yaitu penelitian yang bertugas mendeskripsikan gejala, tetapi bukan yang terjadi pada waktu penelitian dilakukan. Penelitian historis di dalam pendidikan merupakan penelitian yang sangat penting atas dasar beberapa alasan. Penelitian historis bermaksud membuat rekontruksi masa latihan secara sistematis dan objektif, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, mengverifikasikan serta mensintesiskan bukti-bukti untuk mendukung bukti-bukti untuk mendukung fakta memperoleh kesimpulan yang kuat. Dimana terdapat hubungan yang benar-benar utuh antara manusia, peristiwa, waktu, dan tempat secara kronologis dengan tidak memandang sepotong-sepotong objek-objek yang diobservasi.

Menurut Jack. R. Fraenkel & Norman E. Wallen, 1990 : 411 dalam Yatim Riyanto, 1996: 22 dalam Nurul Zuriah, 2005: 51 penelitian sejarah adalah penelitian yang secara eksklusif memfokuskan kepada masa lalu. Penelitian ini mencoba merenkonstruksi apa yang terjadi pada masa yang lalu selengkap dan seakurat mungkin, dan biasanya menjelaskan mengapa hal itu terjadi. Dalam mencari data dilakukan secara sistematis agar mampu menggambarkan, menjelaskan, dan memahami kegiatan atau peristiwa yang terjadi beberapa waktu lalu. Sementara menurut Donald Ary dkk (1980) dalam Yatim Riyanto (1996: 22) dalam Nurul Zuriah , 2005: 51 juga menyatakan bahwa penelitian historis adalah untuk menetapkan fakta dan mencapai simpulan mengenai hal-hal yang telah lalu, yang dilakukan secara sistematis dan objektif oleh ahli sejarah dalam mencari, mengvaluasi dan menafsirkan bukti-bukti untuk mempelajari masalah baru tersebut.

Berdasarkan pendangan yang disampaikan oleh para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa pengertian penelitian sejarah mengandung beberapa unsur pokok, yaitu

* Adanya proses pengkajian peristiwa atau kejadian masa lalu (berorientasi pada masa lalu);
* Usaha dilakukan secara sistematis dan objektif;
* Merupakan serentetan gambaran masa lalu yang integrative anatar manusia, peristiwa, ruang dan waktu;
* Dilakukan secara interktif dengan gagasan, gerakan dan intuiasi yang hidup pada zamannya (tidak dapat dilakukan secara parsial).

Tujuan Penelitian Historis
Adapun yang menjadi tujuan penelitian sejarah atau historis adalah untuk memahami masa lalu, dan mencoba memahami masa kini atas dasar persitiwa atau perkembangan di masa lampau (Jhon W. Best, 1977 dalam Yatim Riyanto, 1996: 23 dalam Nurul Zuriah 2005: 52).
Sedangkan Donal Ary (1980) dalam Yatim Riyanto (1996: 23) dalam Nurul Zuriah (2005: 52) menyatakan bahwa penelitian historis untuk memperkaya pengetahuan peneliti tentang bagaiman dan mengapa suatu kejadian masa lalu dapat terjadi serta proses bagaimana masa lalu itu menjadi masa kini, pada akhirnya, diharapkan meningkatnya pemahaman tentang kejadian masa kini serta memperolehnya dasar yang lebih rasional untuk melakukan pilihan-pilihan di masa kini.

Berikutnya Jack R. Fraenkel dan Norman E. Wellen (1990) dalam Yatim Riyanto (1996: 23) dalam Nurul Zuriah (2005: 52) menyetakan bahwa para peneliti pendidikan sejarah melakukukan penelitian sejarah dengan tujuan untuk :

* Membuat orang menyadari apa yang terjadi pada masa lalu sehingga mereka mungkin mempelajari dari kegagalan dan keberhasilan masa lampau;
* Mempelajari bagaiman sesuatu telah dilakukan pada masa lalu, untuk melihat jika mereka dapat mengaplikasikan maslahnya pada masa sekarang;
* Membantu memprediksi sesuatu yang akan terjadi pada masa mendatang;
* Membantu menguji hipotesis yang berkenaan dengan hubungan atau kecendrungan. Misalnya pada awal tahun 1990, mayoritas guru-guru wanita datang dari kelas menengah ke atas, tetapi guru laki-laki tidak;
* Memahami praktik dan politik pendidikan sekarang secara lebih lengkap.

Dengan demikian, tujuan penelitian sejarah tidak ldapat dilepaskan dengan kepentingan masa kini dan masa mendatang.

Sumber-Sumber Data dalam Penelitian Historis
Oleh karena objek penelitian sejarah adalah peristiwa atau kehidupan masyarakat pada masa lampau maka yang menjadi sumber informasi harus mempunyai karakteristik yang berbeda dengan metode penelitian lainnya. Beberapa sumber tersebut di antaranya adalah sebagai berikut.
Sumber-sumber primer, yaitu data yang diperoleh dari cerita para pelaku perisriwa itu sendiri, dan atau saksi mata yang mengalami atau mengetahui peristiwa tersebut. Contoh sumber-sumber primer lainnya yang sering menjadi perhatian perhatian para peneliti di lapangan atau situs di anataranya seperti, dokumen asli, relief dan benda-benda peninggalan masyarakat zaman lampu.

Sumber informasi sekunder, yaitu informasi yang diperoleh dari sumber lain yang mungkin tidak berhubungan langsung dengan peristiwa tersebut. Sumber sekunder ini dapat berupa para ahli yang mendalami atau mengetahui peristiwa yang dibahas dan dari buku atau catatan yang berkaitan dengan peristiwa, buku sejarah, artikel dalam ensiklopedia, dan review penelitian.Dari adanya sumber primer dan sekunder ini, sebaiknya peneliti apabila mungkin lebih memberikan bobot sumber-sumber data primer lebih dahulu, baru kemudian data sekunder, data tersier, dan seterusnya.

Langkah-Langkah Dalam Penelitian Historis
Menurut M. Subana dkk. 2005: 88, adapun kerangka penelitiannya yaitu

* Pendefinisian Masalah
* Perumusan masalah
* Pengumpulan data
* Analisis data
* Kesimpulan

Sebagai contoh :
Judul :
Penelurusan komunisme di Indonesia Tahun 1945 hingga tahun 1965.
Perumusan masalah :
Apakah komunisme yang ada di masyarakat Indonesia merupakan warisan penjajah atau kebudayaan asli ?
Pengumpulan data :
Analisis dokumen, wawancara
Dari sumber primer dan sumber sekunder
Analisis data :
Cenderung melibatkan analisis yang logis, bukan analisis statistika, kalau pun perlu statistika hanya sebatas statistic deskriptif.
Kesimpulan :
Misalnya, tidak benar bahwa komunisme merupakan budaya warisan penjajah yang menular pada bangsa kita.

Sedangkan menurut Yatim Riyanto (1996: 23) dalam Nurul Zuriah (2005: 53) ada 4 (empat) langkah esensial dalam penelitian sejarah, yaitu sebagai berikut :

Merumuskan Masalah
Dalam merumuskan masalah historis terdapat beberapa persyaratan sebagaimana dalam penelitian yang lain, yaitu
Seharusnya dinyatakan secara jelas dan ringkas

* Manageable, dan
* Memiliki rasional yang kuat.
* Menemukan Sumber Informasi sejarah yang Relevan

Secara umum sumber informasi yang relevan dalam penenlitian sejarah dapat dikelompokkan menjadi 4 (empat) bagian berikut ini.

Dokumen
Dokumen, yaitu materi yang tertulis atau tercetak dalam bentuk buku, majalah, Koran, buku catatan, dan sebagainya. Dokumen merujuk pada beberapa jenis informasi yang eksis ke dalam bentuk tertulis atau cetak.

Rekaman yang Bersifat Numerik
Rekaman yang bersifat numeric, yaitu rekaman yang di dalamnya terdapat bentuk-bentuk data numerik, mislanya skor tes, laporan sensus, dan sebagainya.

Pernyataan Lisan
Pernyataan lisan, yaitu melakukan interview dengan orang yang merupakan saksi saat peristiwa lalu terjadi. Ini merupakan bentuk khusus dari penelitian sejarah yang disebut oral history.

Relief
Relief, yaitu objek fisik atau karakteristik visual yang memberikan beberapa informasi tentang peristiwa masa lalu. Contohnya berupa bangunan monument, peralatan, pakaian dan sebagainya.

Meringkas Informasi yang Diperoleh dari Sumber Historis
Langkah ini merupakan proses me-review dan meringkas dari sumber informasi sejarah. Dalam hal ini peneliti berusaha untuk menentukan relevansi materi utama dengan pertanyaan atau masalah yang diteliti, yang dapat dilakukan dengan rekaman data biografi yang lengkap dari sumber, mengorganisasikan data berdasarkan kategori yang dihubungkan dengan masalah yang diteliti, dan meringkas informasi yang berhubungan fakta, jumlah, dan pertanyaan yang penting).

Mengevaluasi Sumber Sejarah
Dalam langkah ini peneliti sejarah harus mengadopsi sikap kritis ke arah beberapa atau seluruh sumber informasi. Dalam mengevaluasi sumber sejarah yang merupakan dokumen atau informasi. Dalam mengevaluasi sumber sejarah terdapat dua kritik yaitu

Kritik eksternal
Hal ini berguna untuk menetapkan keaslian atau auntentisitas data, dilakukan kritik eksternal. Apakah fakta peninggalan ata dokumen itu merupakan yang sebenarnya, bukan palsu. Berbagai tes dapat dipergunakan untuk menguji keaslian tersebut. Mislanya untuk menetapkan umumr dokumen melibatkan tanda tangan, tulisan tangan, kertas, cat, bentuk huruf, penggunaan bahasa, dan lain-lain.

Kritik Internal
Setelah dilakukan suatu dokumen diuji melalui kritik eksternal, berikutnya dilakukan kritik internal. Walaupun dokumen itu asli, tetapi apakah mengukapkan gambaran yang benar? Bagaiaman mengenai penulis dan penciptanya? Apakah ia jujur, adil dan benar-benar memahami faktanya, dan banyak lagi pertanyaan yang bisa muncul seperti diatas. Sejarahwan harus benar-benar yakin bahwa datanya antentik dan kaurat. Hanya jika datanya autentik dan akuratlah sejarawan bisa memandang data tersebut sebagai bukti sejarah yang sangat berharga untuk ditelaah secara serius.

Hipotesis Dan Generalisasi Dalam Penelitian Sejarah
Dalam penelitian sejarah dapat juga diajukan hipotesis, meskipun hipotesis tersebut tidak selalu dinyatakan secara eksplisit. Biasanya sejarawan menyimpulkan bukti-buktidan secara cermat menilai kepercayaannya. Jika buktinya ternyata cocok dengan hipotesisnya maka hipotesis tersebut teruji.

Penulisan Laporan Penelitian Sejarah
Proses dalam penelitian laporan penelitian sejarah membutuhkan kreativitas, imajinasi kuat, dan multirasio. Laporan tersebut hendaknya ditulis dengan gaya penulisan yang baik dan objektif. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan laporan tersebut dibuat dengan biasa-biasa saja, dan supaya tidak menonton diberi warna pada pernyataannya, yang penting jangan smapai hilang keasliannya. Mengenai format penulisan laporan tidak ada format yang baku, hal ini dapat disesuaikan dengan kepentingan atau persyaratan institusi tertentu.

Subyek: Akhlak Islam Cerminan Aqidah Islam

MediaMuslim.Info – “Sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berakhlak yang agung” (Al qalam : 4). Adakah orang yang tidak menyukai perhiasan ? jawaban pertanyaan ini jelas, bahwa tidak ada seorangpun melainkan ia menyukai perhiasan dan senang untuk tampil berhias di hadapan siapa saja. Karena itu kita lihat banyak orang berlomba-lomba untuk memperbaiki penampilan dirinya. Ada yang lebih mementingkan perhiasan dhahir (luar) dengan penambahan aksesoris sepertipakaian yang bagus, make up yang mewah dan emas permata, sehingga mengundang decak kagum orang yang melihat. Adapula yang berupaya memperbaiki kualitas akhlak, memperbaiki dengan akhlak islami.

Yang disebut terakhir ini tentunya bukan decak kagum manusia yang dicari, namun karena kesadaran agamanya menghendaki demikian dengan disertai harapan mendapatkan pahala dari Allah subhanahu wa ta’ala. Kalaupun penampilannya mengundang pujian orang, ia segera mengembalikannya kepada Allah karena kepunyaan-Nyalah segala pujian dan hanya Dialah yang berhak untuk dipuji.

ISLAM MENGUTAMAKAN AKHLAK

Mungkin banyak diantara kita kurang memperhatikan masalah akhlak. Di satu sisi kita mengutamakan tauhid yang memang merupakan perkara pokok/inti agama ini, berupaya menelaah dan mempelajarinya, namun disisi lain dalam masalah akhlak kurang diperhatikan. Sehingga tidak dapat disalahkan bila ada keluhan-keluhan yang terlontar dari kalangan awwam, seperti ucapan : “Wah udah ngerti agama kok kurang ajar sama orang tua.” Atau ucapan : “Dia sih agamanya bagus tapi sama tetangga tidak pedulian.”, dan lain-lain.

Seharusnya ucapan-ucapan seperti ini ataupun yang semisal dengan ini menjadi cambuk bagi kita untuk mengoreksi diri dan membenahi akhlak. Islam bukanlah agama yang mengabaikan akhlak, bahkan islam mementingkan akhlak. Yang perlu diingat bahwa tauhid sebagai sisi pokok/inti islam yang memang seharusnya kita utamakan, namun tidak berarti mengabaikan perkara penyempurnaannya. Dan akhlak mempunyai hubungan yang erat. Tauhid merupakan realisasi akhlak seorang hamba terhadap Allah dan ini merupakan pokok inti akhlak seorang hamba. Seorang yang bertauhid dan baik akhlaknya berarti ia adalah sebaik-baik manusia. Semakin sempurna tauhid seseorang maka semakin baik akhlaknya, dan sebaliknya bila seorang muwahhid memiliki akhlak yang buruk berarti lemah tauhidnya.

RASUL DIUTUS UNTUK MENYEMPURNAKAN AKHLAK

Muhammad shalallahu ‘alaihi wa salam, rasul kita yang mulia mendapat pujian Allah. Karena ketinggian akhlak beliau sebagaimana firmanNya dalam surat Al Qalam ayat 4. bahkan beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam sendiri menegaskan bahwa kedatangannya adalah untuk menyempurnakan akhlak yang ada pada diri manusia, “Hanyalah aku diutus (oleh Allah) untuk menyempurnakan akhlak.” (HR.Ahmad, lihat Ash Shahihah oleh Asy Syaikh al Bani no.45 dan beliau menshahihkannya).

Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu seorang sahabat yang mulia menyatakan : “Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah manusia yang paling baik budi pekertinya.” (HR.Bukhari dan Muslim). Dalam hadits lain anas memuji beliau shalallahu ‘alahi wasallam : “Belum pernah saya menyentuh sutra yang tebal atau tipis lebih halus dari tangan rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam. Saya juga belum pernah mencium bau yang lebih wangi dari bau rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam. Selama sepuluh tahun saya melayani rasulullah shalallahu ‘alahi wa sallam, belum pernah saya dibentak atau ditegur perbuatan saya : mengapa engkau berbuat ini ? atau mengapa engkau tidak mengerjakan itu ?” (HR. Bukhari dan Muslim).

Akhlak merupakan tolak ukur kesempurnaan iman seorang hamba sebagaimana telah disabdakan oleh rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam : “Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang terbaik akhlaknya.” (HR Tirmidzi, dari abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, diriwayatkan juga oleh Ahmad. Disahihkan Al Bani dalam Ash Shahihah No.284 dan 751). Dalam riwayat Bukhari dan Muslim dari Abdillah bin amr bin Al ‘Ash radhiallahu ‘anhuma disebutkan : “Sesungguhnya sebaik-baik kalian ialah yang terbaik akhlaknya.”

KEUTAMAAN AKHLAK

Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu mengabarkan bahwa suatu saat rashulullah pernah ditanya tentang kriteria orang yang paling banyak masuk syurga. Beliau shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab : “Taqwa kepada Allah dan Akhlak yang Baik.” (Hadits Shahih Riwayat Tirmidzi, juga diriwayatkan oleh Imam Ahmad. Lihat Riyadus Sholihin no.627, tahqiq Rabbah dan Daqqaq).

Tatkala Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam menasehati sahabatnya, beliau shalallahu ‘alahi wasallam menggandengkan antara nasehat untuk bertaqwa dengan nasehat untuk bergaul/berakhlak yang baik kepada manusia sebagaimana hadits dari abi dzar, ia berkata bahwa rashulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Bertaqwalah kepada Allah dimanapun engkau berada dan balaslah perbuatan buruk dengan perbuatan baik niscaya kebaikan itu akan menutupi kejelekan dan bergaullah dengan manusia dengan akhlak yang baik.” (HR Tirmidzi, ia berkata: hadits hasan, dan dishahihkan oleh syaikh Al Salim Al Hilali).

Dalam timbangan (mizan) amal pada hari kiamat tidak ada yang lebih berat dari pada aklak yang baik, sebagaimana sabda rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam : “ Sesuatu yang paling berat dalam mizan (timbangan seorang hamba) adalah akhlak yang baik.” (HR. Abu Daud dan Ahmad, dishahihkan Al Bani. Lihat ash Shahihah Juz 2 hal 535). Juga sabda beliau : “ Sesungguhnya sesuatu yang paling utama dalam mizan (timbangan) pada hari kiamat adalah akhlak yang baik.” (HR. Ahmad, dishahihkan al Bani. Lihat Ash Shahihah juz 2 hal.535).

Dari Jabir radhiallahu ‘anhu berkata : Rashulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Sesungguhnya orang yang paling saya kasihi dan yang paling dekat padaku majelisnya di hari kiamat ialah yang terbaik budi pekertinya.” (HR. Tirmidzi dengan sanad hasan. Diriwayatkan juga oleh Ahmad dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban. Lihat Ash shahihah Juz 2 hal 418-419).

Dari hadits-hadits di atas dapat dipahami bahwa akhlak yang paling baik memiliki keutamaan yang tinggi. Karena itu sudah sepantasnya setiap muslimah mengambilakhlak yang baik sebagai perhiasannya. Yang perlu diingat bahwa ukuran baik atau buruk suatu akhlak bukan ditimbang menurut selera individu, bukan pula hitam putih akhlak itu menurut ukuran adat yang dibuat manusia. Karena boleh jadi, yang dianggap baik oleh adat bernilai jelek menurut timbangan syari’at atau sebaliknya.

Jelas bagi kita bahwa semuanya berpatokan pada syari’at, dalam semua masalah termasuk akhlak. Allah sebagai Pembuat syari’at ini, Maha Tahu dengan keluasan ilmu-Nya apa yang mendatangkan kemashlahatan/kebaikan bagi hamba-hamba-Nya. Wallahu Ta’ala a’lam.

Hiswana Migas Tolak Kenaikan BBM

Malang
HARIAN BANGSA
Setelah diterbitkan Perda Nomor 9 Tahun 2010 tentang Pajak Daerah diberlakukan sejak 1 Januari 2011, harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi dan nonsubsidi di Jatim menjadi naik sebesar 10 persen mulai 15 Januari 2011.
Dengan tegas, Ketua Himpunan wiraswasta nasional minyak dan gas bumi (Hiswana Migas) Malang Teuku Rizal Pahlevi menolak kenaikan BBM tersebut.
“Hingga kini, saya belum tahu soal perda itu. karena belum ada sosialisasi dari pihak pemerintah provinsi Jawa Timur,” akunya, Kamis (6/1/2011) siang.

Rizal mengaku, pihaknya pada Rabu (12/1/2011) depan, memang diundang pihak provinsi Jawa Timur. “Mungkin untuk sosialisasi itu. pokoknya diajak bicara soal Perda itu saja saya tidak pernah,” akunya tegas.
Dalam Perda Pajak Daerah itu, mencakup lima jenis pajak yakni Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB), Pajar Air Permukaan (PAP) dan Pajak Rokok. Hanya untuk pajak rokok yang baru diberlakukan di Jatim mulai 2014 mendatang.
Di Indonesia kata Rizal, memang berbeda dengan luar negeri. Kalau di luar negeri, memang terjadi naik turun setiap hari. Tetapi kalau di Indoensia naik turunnya hanya setiap 2 minggu sekali. “Mungkin kalau di Indonesia, biar masyarakatnya tidak bingung,” jelasnya.
Namun, kalau di Jatim ada Perda yang mengatur kenaikan harga BBM yang akan dikenaikan pada 15 Januari nanti, itu tidak akan terealisasi. “Pasti akan amburadul dan akan mendapat protes dari masyarakat. Pasti masyarakat tak akan menerimanya,” terangnya.
Mengapa? Karena jelas Rizal, kondisi ekonomi masyarakat Indonesia masih tergolong rendah sekali. “Kalau terjadi kenaikan pada harga BBM, akan berpengaruh pada kenaikan Sembako. Makanya masyarakat akan menolaknya,” katanya.
Yang paling disayangkan Rizal, karena pihak provinsi hingga Perda itu ditetapkan, belum ada sosialisasi. “Yang jelas, kami menolaknya dengan tegas. Soal sikap kami, masih akan koordinasi dengan pihak provinsi Jatim. Kami akan lihat dulu Perdanya,” katanya.
Untuk sementara, alasan penolakan Hiswana Migas Malang itu tambah Rizal, pertama, karena kalau harga BBM naik, akan membebani masyarakat. “Kedua, karena tingkat sesejahteraan masyarakat Indoensia terutama Jatim, masih rendah. Masyarakat akan resah dengan kenaikan itu,” akunya.
Imbas berlakunya UU 28/2009 dan Perda Nomor 9 Tahun 2010 tentang Pajak Daerah harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi dan nonsubsidi akan naik sebesar 10 persen mulai 15 Januari 2011.
Khusus untuk Jatim yang mengalami kenaikan masih BBM yang nonsubsidi (bahan bakar khusus), meski dalam UU-nya tidak membedakan BBM subsidi dan nonsubsidi.
Dalam Perda Pajak Daerah itu, mencakup lima jenis pajak yakni Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB), Pajar Air Permukaan (PAP) dan Pajak Rokok. Hanya untuk pajak rokok yang baru diberlakukan di Jatim mulai 2014 mendatang.
Pertamina, Kadin Jatim dan Lembaga Perlindungan Konsumen Surabaya (LPKS) menuding langkah Pemprov Jatim dalam menaikkan PBBKB sebesar 5 persen pada 2011 minim sosialisasi. Apa komentar Pemprov Jatim?
"Yang bilang minim sosialisasi itu kan bahasanya Pertamina. Kami telah lakukan sosialisasi kenaikan sejumlah pajak daerah sejak Oktober-Desember 2010. UPT Dispenda se-Jatim telah sosialisasi seluruh daerah, tapi memang banyak pengusaha SPBU atau depo Pertamina yang tidak datang saat sosialisasi," kata Kepala Dinas Pendapatan Provinsi Jatim Anak Agung Gde Raka Wija, Kamis (6/1).
Diberitakan sebelumnya, Asistant External Relation Manager PT Pertamina Area Jatim-Bali-Nusra, Eviyanti Rofraida mengatakan, Pertamina baru menerapkan kenaikan PBBKB per 15 Januari 2011, mengingat kebijakan Pemprov Jatim itu minim sosialisasi.
"Jika Pertamina bilang 15 Januari baru diberlakukan, tidak demikian halnya dengan Pemprov Jatim. Kami tegaskan kenaikan sejumlah pajak daerah telah berlaku sejak 1 Januari 2011. Pada 15 Januari itu kan bahasa Pertamina saja yang tidak siap di lapangan," tegasnya.
Padahal, per 1 Januari 2011 harga BBM nonsubsidi seperti pertamax dan pertamax plus sudah mengalami kenaikan pascakenaikan harga minyak dunia. Harga pertamax kini Rp 7.850 per liter, pertamax plus Rp 8.200 per liter, bio pertamax Rp 7.850 per liter dan pertamina dex Rp 8.300 per liter
Dispenda Jatim akan membahas masalah kenaikan pajak daerah ini dengan pemerintah pusat pada Kamis (6/1/2011) malam ini di sebuah hotel di Surabaya. Sayangnya, acara itu dirahasiakan lokasinya dan tertutup untuk rekan media. Dari Pemprov akan diwakili Sekdaprov Jatim Rasiyo dan Kadispenda Jatim.


BBM Naik, Warga Daerah Terpencil Was was

Kamis, 06 Januari 2011 15:32:56 WIB
Reporter : Harry Purwanto

Lumajang (beritajatim.com) - Menyusul Pemprov Jawa Timur segera memberlakukan Perda no. 9/2010 soal Pajak Daerah yang akan menaikan harga bahan bakar minyak (BBM), sebesar 10 persen pada 15 Januari 2011, ternyata dampaknya dirasakan sejumlah masyarakat yang tinggal di daerah terpencil yang sarana jalan serta transporatasinya belum memadai, khususnya dikaki Gunung Semeru.

Bahkan harga BBM jenis Premium di tingkat SPBU Rp 4.500, untuk di Desa Argosari Kecamatan Senduro harga Premium sudah menembus harga Rp 8.000. Apalagi jika sampai dinaikan 10 persen, harga bensin per liter atau per botol minuman keras di daerah tertinggal bisa mencapai Rp 10.000.

"Kalau harga BBM dinaikan, bisa-bisa harga bensin disini bisa mencapi 10 ribu lebih per-liternya," kata Sutoyo warga Desa Argosari Kecamatan Senduro ditemui di SPBU Desa Petahunan kecamatan Sumbersuko saat kulakan Bensin, Kamis (06/01/2011).

Dia menambahkan, sebenarnya pemerintah daerah sebelum menaikan harga BBM, harus turun ke daerah terpencil yang mana harga bensin sudah naik lebih dari 10 persen dahulu. Jika sampai harga BBM naik, yang jelas perekonomian warga di daerah terpencil akan semakin menjerit, khususnya Argosari dimana harga kebutuhan pokok mahal.

"Kalau harga BBM naik, yang jelas kebutuhan Pokok akan mahal juga di daerah terpencil, sedangkan warga di daerah terpencil seperti kami hanya berkerja sebagai petani sayuran," ungak Sutoyo.

Hal senada juga disampaikan, Kirun warga Desa Jeruk Kecamatan Gucialit, harga bensin di SPBU per liternya Rp 4.500, jika diecer oleh agen dijual Rp 5.000 perliter yang dekar dengan SPBU. Berbeda dengan derah terpencil, harga BBM jenis Premium bisa menjadi Rp 6.000 perliter, kalau sampai langkah bisa tembus Rp 8.000. "Kalau sampaik harga BBM naik, trus bagaimana nasib warga daerah terpencil," tutur Kirun saat bertemu di Pasar klakah.

Sementara itu, Kabag ekonomi Pemkab Lumajang, Nurul Huda mengatakan, untuk kenaikan BBM sebesar 10 persen, bukan untuk kendaran roda 2 dan roda 4 berplat kuning. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dengan perda daerah no 9/2010. "Masyarakat tidak perlu khawatir, kenaikan BBM tidak ada tetapi hanya pencabutan non subsidi pada kendarana roda 4 berplat hitam saja," tuturnya.

Sedangkan bagi masyarakt di daerah terpencil, tambah Nurul, tidak perlu khawatir karena Perda no 9/ 2010 di Jawa Timur akan berlaku pada pertengah tahun 2011. "Informasi yang saya dapat, perda itu akan berlaku di Jabotabek per bulan April, sedangkan Jawa Timur masih pertengahan tahun dan itu untuk roda 4 berplat hitam," pungkasnya. [har/kun]

Kenaikan Harga BBM Hantui Bisnis Motor dan SPBU

Kamis, 06 Januari 2011 12:59:39 WIB
Reporter : Harisandi Savari

Pamekasan (beritajatim.com) - Sejumlah kalangan yang melakoni bisnis motor dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Pamekasan mulai mengkhawatirkan penerapan pajak dan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), sebesar 10 persen pada 15 Januari 2011 mendatang.

Kenaikan pajak yang dibarengi meningkatnya harga BBM itu, didasari Perda No. 9/2010 soal Pajak Daerah yang sejatinya telah diberlakukan sejak 1 Januari lalu, namun diundur pada 15 Januari.

Pemilik Dealer Mitra Setia Motor, Achmad Sanusi pada beritajatim.com mengatakan, kenaikan pajak sebesar 10 persen, akan menghadang laju penjualan di daerah. Kenaikkan harga BBM dinilai akan memicu kenaikan tingkat suku bunga pinjaman.

"Nantinya Bisa mencapai 20 persen per unit. Ini akan menjadi persoalan serius, sebab pembelian motor banyak dilakukan melalui kredit. Tetapi, sampai saat ini, kami masih tidak tahu harga baru baik dari pemda maupun samsat," katanya, Kamis (6/1/2011).

Dikatakan, meski ada kenaikan pajak 10 persen, dirinya sepenuhnya mendukung kebijakan yang telah ditetapkan. Bagaimanapun, kata Sanusi, hal ini untuk membantu keuangan negara. "Setiap kebijakan, memang ada imbasnya. Apalagi, masyarakat Madura, yang ekonominya terbilang lemah. Tapi, yang menjadi pertanyaan, apa masyarakat harus terus menjadi korban kebijakan," tandasnya.

Ia mengingatkan, dengan adanya kenaikan pajak ini, maka secara tidak langsung proses produksi dapat menurun dan tentu akan berdampak pada sektor pekerja. Sebab, jika nilai rupiah terus melemah dan menjadi stagnan dinilai yang tinggi dalam tiga bulan dan tidak turun bisa saja berdampak pada naiknya harga kendaraan.

Sanusi yang juga Pemilik SPBU Bugih ini mengaku, kenaikan pajak dan harga BBM juga berpengaruh pada SPBU. Pasalnya, setiap hari, hasil yang didapat akan dipotong PPN.

"Jika kita terima keuntungan Rp 100 juta/bulan, yang harus disetorkan kan harus Rp 10 juta. Ini masih lain dampak yang terjadi pada masyarakat. Ya kalau yang berada di kota bisa menerima, tapi kalau yang di desa?" tandasnya.

Kabag Perekonomian Pamekasan, John Julianto mengatakan, kebijakan kenaikan pajak dan harga BBM merupakan kebijakan dari pusat. Untuk pemerintah daerah, hanya melakukan berbagai antisipasi, bagaimana menjaga distribusi BBM tidak carut-marut.

"Kami sudah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak. Intinya, hanya menjaga pendistribusian dan menertibkan saja. Sehingga, kenaikan harga tidak memperkeruh suasana," pungkasnya.

Ditulis oleh Harian Bangsa

Harga Cabai Politik Cabai di Warteg

KOMPAS.com — Suasana sebuah warung tegal di sebuah jalan kecil di Pondok Kelapa, Jakarta Timur, pagi tadi tampak ramai. Seperti biasa, sejumlah warga sedang makan pagi. Suasananya riuh.

"Sambalnya kok enggak pedas sih, Mbak?" kata seorang pembeli sambil duduk mengangkat kaki di bangku warung.

"Wong lombok lagi mahal kok minta sambal pedas," kata pembeli lain sambil tertawa. Yang lain pun menimpali, "Sambele bae dicampur tomat kok, ya ora pedes." Si Mbak penjaga warung pun hanya mesem-mesem.

"Lha kiye lomboke kok langka. Mangan tahu goreng tanpa lombok ya ora maen," kata pengunjung lain dengan logat Tegal yang sangat kental.

Perbincangan seperti itu sekarang umum terjadi di warung-warung tegal atau warung nasi lainnya di Jakarta. Maklum, harga cabai saat ini memang sangat mahal. Para pemilik warung harus pintar mencari akal agar tetap bisa mendapat keuntungan, sedangkan pelanggan juga tak harus tercekik lehernya karena harganya dimahalkan.

Mas Uuk, salah satu pengelola warung nasi di Palmerah, menyatakan, harga cabai yang melambung sampai Rp 100.000 per kg memang menyulitkan pedagang. Bagaimana tidak, selama ini sambal dan cabai hanyalah menu tambahan (optional) yang tidak diberi harga khusus. Mau mengambil sambal bersendok-sendok atau menggigit cabai sampai belasan biji pun, pelanggan tidak akan di-charge.

"Tapi sekarang saya terpaksa memberi harga, Pak. Kalau nambah sambal banyak-banyak ya saya naikkan harganya Rp 1.000 saat menghitung," kata Uuk dalam perbincangan santai dengan Kompas.com, Kamis (6/1/2011) kemarin.

Dia kemudian menuturkan, sebelum harga cabai naik sampai Rp 100.000 per kg, sehari dia bisa belanja 2 kg. Kira-kira sehari Rp 20.000-Rp 30.000. "Semahal-mahalnya paling Rp 50.000," katanya.

Sekarang, dia terpaksa mengurangi pembelian cabai menjadi 1 kg saja sehari. "Kalau 2 kilo, mosok untuk cabai saja Rp 200.000? Terus saya dapat apa?" katanya.

Dalam hitungannya, untuk membeli cabai 1 kg saja sebenarnya sudah berat karena itu berarti keuntungannya sudah terkurangi sekitar Rp 50.000 sehari. Kalau dari omzetnya yang sedikit kurang dari Rp 1 juta sehari dia biasanya bisa mendapat sisa bersih Rp 200.000-Rp 300.000, artinya kini pendapatannya tinggal Rp 150.000-Rp 250.000. Kalau harus membeli 2 kg cabai, artinya keuntungannya harus terkurangi sekitar Rp 150.000.

"Mau gimana lagi, Pak. Memang kondisinya lagi begini. Kalau kemarin bisa nyimpan, ya sekarang tidak dulu," katanya pasrah menghadapi mahalnya harga cabai.

Men-charge harga sambal hanya salah satu trik yang dilakukan oleh pedagang untuk tetap bisa bertahan atau menekan kerugian. Cara lain adalah dengan mengurangi penggunaan cabai pada sambal. Supaya sambal yang tersaji tetap banyak dan bisa memenuhi selera pembeli, mereka biasa mencampur sambalnya dengan tomat goreng.

"Jadilah sambal tomat yang tak kalah enak," kata penjaga warung nasi di Bintara, Bekasi Barat. Harga tomat memang jauh di bawah harga cabai sekarang ini.

Kepada pembeli, para pedagang juga jujur mengatakan kalau cabai lagi mahal sehingga harap dimaklumni kalau sambalnya kurang pedas. Kenapa tidak pakai sambal kemasan saja? "Rasanya kurang mantep. Pembeli kurang suka," katanya.

Cara lain untuk mengurangi penggunaan cabai adalah dengan tidak menyediakan cabai mentah di meja pembeli. Kalaupun menyediakan, jumlahnya sedikit saja dan sudah jelek-jelek. "Habis harga cabai rawit memang gila. Kalau kita beli sedikit, dihitungnya bijian. Satu biji dihargai Rp 1.000," kata Uuk.

Maka, harap maklumlah kalau makan di warung-warung nasi sekarang ini serba tidak pedas. Para pedagang warung nasi memang terpaksa menerapkan politik cabai untuk bisa bertahan hidup. Atau, kalau mau, cabai dan sambal dihargai khusus sehingga biaya makan Anda naik?

Kenaikan Tiket KA Ekonomi Ditunda, PTKA Rugi

Bandung (ANTARA News) - PTKA dipastikan menanggung potensi kerugian senilai Rp120 miliar akibat penundaan kenaikan harga tiket Kereta Api (KA) kelas ekonomi menjadi Desember 2010.

"Awalnya kenaikan harga tiket KA kelas ekonomi akan dilakukan Oktober 2010, namun ada penundaan dari pemerintah menjadi Desember 2010. Potensi kerugiannya mencapai Rp120 miliar," kata Direktur Utama PTKA Ignasius Jonan seusai peringatan HUT Kereta Api ke-65 tahun 2010 di Kantor Pusat PTKA di Bandung, Selasa.

Menurut Ingasius, pihaknya telah merancang program dan operasional PTKA untuk 2010, termasuk memperhitungkan realisasi kenaikan harga tiket kelas ekonomi yang rencananya digelar Oktober 2010.

Namun dengan adanya surat pengunduran pelaksanaan kenaikan harga tiket KA kelas ekonomi itu, maka PTKA dipastikan kehilangan pendapatan tiket dari selisih rencana angka kenaikan yang telah dirancang.

"Kami sudah menghitung semuanya, termasuk rencana kenaikan Oktober 2010. Sehingga penundaan ini jelas sangat berpengaruh. Kenaikan harga tiket kelas ekonomi itu bukan untuk PTKA tapi dikembalikan untuk pelayanan kepada masyarakat," kata Ignasius.

Pihak PTKA berharap penundaan kenaikan tiket kelas ekonomi itu tidak lama-lama. Bila berlangsung lama tidak ada kenaikan jelas akan mempengaruhi bagi operasional PTKA.

"Penundaan kenaikan harga tiket itu tidak akan berpengaruh bila tidak berlangsung lama, namun bila berlama-lama jelas akan berpengaruh terhadap operasional PTKA," katanya.

Ketika disebutkan rencana kenaikan baru dilaksanakan Desember 2010, masih bisa diatas oleh PTKA, namun bila lebih dari akhir tahun dipastikan akan memberatkan bagi PTKA.

Meski tiket KA kelas ekonomi ada subsidi melalui Public Service Obligation (PSO) setiap tahun Rp535 miliar, namun menurut Ignasius kenaikan tiket kelas ekonomi sangat mendesak.

"Bisa saja operasional tak terganggu, namun pertumbuhan pelayanan kepada pelanggan KA dipastikan tidak begitu signifikan," katanya.

Kendati realisasi kenaikan harga tiket KA kelas ekonomi ditunda, kata dia, pihaknya tetap berupaya melakukan pelayanan maksimal sekaligus mempertahankan prestasi seperti diraih 2009 dimana mencatat keuntungan yang cukup signifikan.

Sementara itu Ketua Serikat Pekerja Kereta Api (SPKA) Sri Nugroho menegaskan pihaknya tetap menolak pengunduran pelaksanaan kenaikan harga tiket KA kelas ekonomi.

SPKA meminta pemerintah untuk tidak mengeluarkan surat penundaan kenaikan harga tiket ekonomi itu.

"Kami menolak pengunduran kenaikan tiket kelas ekonomi itu. Selain itu juga mendesak pemerintah agar memberlakukan subsidi harga BBM bagi KA," kata Sri Nugroho.

Bahan bakar untuk KA selama ini menggunakan harga industri, sedangkan angkutan umum dan angkutan darat lainnya menikmati harga BBM bersubsidi.

Namun demikian, Dirut PTKA Ignasius Jonan menyebutkan, pihaknya telah melakukan pembicaraan dengan Menteri Perhubungan yang menjanjikan harga BBM transportasi.

"Menhub menjanjikan pemberlakuan harga BBM untuk KA dengan BBM transportasi, skemanya kami masih menunggu," kata Dirut PTKA itu menambahkan.